Downdload di sini
Tampilkan postingan dengan label PENDIDIKAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PENDIDIKAN. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 07 November 2015
CONTOH PPT CANTIK KARYA KIKI
1. GEOMETRI PROYEKTIF
2. ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL
3. KARYA TULIS
untuk mendowndlod silahkan klik
2. ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL
3. KARYA TULIS
untuk mendowndlod silahkan klik
Kamis, 22 Oktober 2015
QUIPPER SCHOOL
Quipper
School merupakan layanan e-learning gratis yang kami ciptakan demi mempermudah tugas
dan menghemat waktu para guru, khususnya dalam hal pemberian tugas / PR /
latihan soal, bahkan ujian di kelas kepada siswa. Quipper School menyediakan
materi pelajaran dan soal, terdiri atas ribuan topik untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA(Biologi, Fisika, Kimia), dan IPS (Geografi,Sejarah,
Sosiologi, dan Ekonomi-Akuntansi), kelas X, XI, dan XII. Melalui Quipper
School, Bapak/ibu guru juga dapat:
- Memantau kegiatan belajar para siswa (nilai tugas / PR siswa)
- Melihat analisa data/grafik perkembangan siswa
- Melihat analisa topik mana yang sudah atau belum dikuasai oleh siswa
- Mengirimkan pesan pribadi / menanggapi pertanyaan siswa
- Membuat pengumuman untuk siswa
- Mencetak (print) hasil nilai siswa
Selanjutnya,
“Quipper School” dibagai menjadi 2, yaitu:
- Q-Link (untuk guru)https://link.quipperschool.com/id
- Q-Learn (untuk siswa)https://learn.quipperschool.com/signup
Quipper
School juga bisa diakses melalui perangkat PC, laptop, tablet ataupun HP,
secara online,di mana sangat praktis dan mudah digunakan.
Senin, 22 April 2013
EDMODO
![]() |
contoh tampilan EDMODO |
Perkembangan pengguna social network di
Indonesia beberapa waktu ini cukup signifikan. Menurut Checkfacebook.com, per November 2011 pengguna Facebook di Indonesia
adalah yang terbanyak kedua setelah Amerika Serikat yakni mencapai 41 juta
lebih.
Tentu saja jumlah ini meliputi pengguna dari kalangan pelajar dan guru yang tidak sedikit. Social network telah menjadi suatu “kultur” dalam kehidupan pelajar. Dan merupakan suatu tantangan bagi pendidik untuk menggunakan strategi dengan memanfaatkan kultur tersebut.
Salah satu social network yang cukup banyak memiliki fitur untuk mendukung pembelajaran adalah Edmodo. Seperti halnya social network lain, akun Edmodo dapat diperoleh tanpa berbayar dengan mengakses www.edmodo.com . Hanya saja, Edmodo didesain untuk penggunaan pembelajaran dan berbasis sekolah. Hal ini terlihat jelas pada tampilan halaman awal Edmodo, akan terlihat bahwa login pengguna dibedakan apakah user adalah guru, siswa, atau orang tua siswa.
Beberapa fitur yang terdapat pada Learning Management System (LMS) untuk mendukung e-learning seperti penugasan, kuis dan penilaian pun terdapat diEdmodo. Bagaimana menggunakan Edmodo sebagai social network untuk pembelajaran di sekolah? Bagaimana membuat penugasan untuk siswa? Bagaimana melakukan penilaian? Bagaimana orang tua siswa dapat bergabung dalam social network ini?
silahkan downdload makalah mengenai edmodo di sini
Kamis, 04 April 2013
Kumpulan Soal TIMSS
TIMSS adalah studi internasional tentang prestasi matematika dan sains siswa sekolah lanjutan tingkat pertama. Studi yang dikoordinasikan The International Association for the Evaluation of Educational Achievement di Belanda ini dilakukan setiap empat tahun, yakni tahun 1995, 1999, 2003, 2007, dan 2011. Indonesia mulai berpartisipasi sejak 1999.
Berikut kumpulan soal TIMSS, klik disini
Berikut kumpulan soal TIMSS, klik disini
Kumpulan Soal PISA
PISA (Programme for International Students Assessment) adalah ajang kompetisi tingkat internasional siswa usia 15 tahun dalam menghadapi tantangan dunia nyata.
PISA diadakan oleh negara-negara OECD (Organization of Economic Cooperation Development) yang berpusat di Australia.
Soal PISA literasi matematika adalah soal matematika yang kontekstual sesuai dengan keadaan riil yang terjadi baru-baru ini.
berikut contoh-contoh soal PISA, klik di sini
Jumat, 29 Maret 2013
PEMANFAATAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Media pembelajaran merupakan
suatu sarana/alat bantu guru untukmenyampaikan pesan ataupun informasi agar
dapat diterima dengan baik danmenarik oleh siswa. Pemilihan media pembelajaran
yang tepat akan berpengaruhdalam mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran
secara lebih optimal.
Di era teknologi informasi ini
dan dengan pesatnya perkembangan teknologikomputer saat ini, manfaat komputer
telah dirasakan di berbagai sektor kehidupan.Dalam sektor pendidikan misalnya,
pemanfaatan komputer sudah berkembangtidak hanya sebagai alat yang hanya
dipergunakan untuk urusan keadministrasiansaja, melainkan juga dimungkinkan
untuk digunakan sebagai salah satu alternatifdalam pemilihan media pembelajaran.
Sebagai contoh, dengan adanya komputermultimedia yang mampu menampilkan gambar
maupun teks yang diam danbergerak (animasi) serta bersuara sudah saatnya untuk
dapat dijadikan sebagaisalah satu alternatif pilihan media pembelajaran yang
efektif. Hal semacam iniperlu ditanggapi secara positif oleh para guru sehingga
komputer dapat menjadisalah satu media yang dapat membantu dalam mengoptimalkan
pembelajaran.
Salah satu manfaat komputer
sebagai media bagi guru adalah sebagai alat bantudalam menyiapkan bahan ajar
dan dalam proses pembelajarannya sendiri. Berdasarkan hal
tersebut, guru matematika seharusnya mengetahui manfaatkomputer sehingga
tergerak untuk menggunakannya sebagai salah satu media pembelajaran. Namun
demikian, selama beberapa tahun penulis memfasilitasi kegiatan diklat
pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran belum banyak guru yang
memanfaatkan/menggunakannya.
Untuk lebih jelasnya silahkan downdload materi pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran di sini
Untuk lebih jelasnya silahkan downdload materi pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran di sini
Pasar Modal (Envelope)
Berikut ini adalah rangkuman materi mengenai Envelope pada matakuliah Pasar Modal, klik disini untuk mendowndload
Minggu, 30 Desember 2012
Sex Education, Solusi Anarkisme Remaja
Masa
remaja adalah masa yang sangat rawan. Sifat ingin tahu dan mencoba hal-hal baru
termasuk dalam hal perilaku seksual tanpa diiringi dengan informasi ataupun
pengetahuan yang memadai mengenai kesehatan reproduksi akan mengakibatkan
terjadinya aktivitas seksual sebelum tercapainya kematangan mental dan
spiritual.
Fenomena
yang berkaitan dengan masalah penyimpangan seksual remaja tercatat pada UNFPA
(Data Kependudukan PBB) yang menunjukkan bahwa setiap tahunnya 15 juta remaja
yang berusia 15-19 tahun telah mengandung anak dan 4,4 juta diantaranya memilih
jalan aborsi yang tidak aman dan dapat merusak rahim. Sementara remaja yang
memilih untuk melahirkan anaknyapun masih beresiko disebabkan usia yang belum
matang untuk mengandung dan melahirkan (path.org).
Bukan
hanya itu, perilaku seks bebas remaja saat ini yang sudah cukup parah terus
merambat kepermasalahan lain yaitu masalah tertularnya penyakit kelamin HIV/AIDS.
Dari total kasus HIV/AIDS di Indonesia yang dilaporkan pada 1 Januari -30 Juni
2012 tercatat sebanyak 9.883 kasus HIV dan 2.224 kasus AIDS, dengan 45 persen
di antaranya diidap oleh kaum muda (Beritasatu.com). Salah satu sebab utama
perilaku seksual pada remaja disebabkan tidak adanya keterbukaan dalam keluarga
dan pelajaran mengenai pendidikan seks sejak dini
Kamis, 13 Desember 2012
Guru, Tanpa Tanda Jasa?
Oleh
Reski Wati Salam
Anggota
LPM Penalaran UNM
Layakkah guru
dipandang sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang sangat anggun dilambangkan
dalam lagu himne guru yang seringkali dikumandangkan pada hari pendidikan
nasional. Peringatan hari pendidikan nasional 2 Mei masih sangat kental terasa dimana menjadi
momentum bagi seluruh komponen bangsa untuk merefleksi kembali pemikiran-pemikiran
besar Ki Hajar Dewantara dalam memajukan bangsa ini melalui pendidikan. Beliau
memang tidak sendirian berjuang menanamkan jiwa merdeka bagi rakyat melalui
bidang pendidikan. Namun tak diragukan lagi bahwa kecerdasan, keteladanan dan
kepemimpinannya telah menghantarkan beliau sebagai tokoh pendidikan yang
diagung agungkan karyanya. Sosok seperti itulah yang sekarang ini sangat
dirindukan oleh bangsa Indonesia guna memajukan pendidikan nasional Indonesia.
Salah satu sosok
yang patut kita acungi jempol ialah Saur Marlina Manurung yang sering dipanggil
butet. Dia adalah sosok guru yang berani mengabdikan dirinya untuk mengajar di daerah-daerah
terpencil. Beliau memberi pembekalan ilmu kepada anak-anak primitif yang
sebelumnya tidak pernah merasakan manisnya bangku pendidikan. Untuk memasuki
dan mendekati masyarakat primitif tidaklah mudah. Sebelumnya, Butet harus
melakukan pendekatan-pendekatak kepada masyarakat itu. Seperti tinggal bersama,
tidur bersama, makan apa yang mereka makan, bertelanjang kaki, dan mengenakan
kemben yang dapat membuatnya kedinginan saat malam hari. Sungguh suasana yang
sangat berbeda yang biasa dia rasakan di kota besar Jakarta. Itulah sebabnya
mengapa Butet menuai segudang prestasi yang luar biasa. Sejumlah penghargaan
besar berhasil dia peroleh, antara lain Woman of the Year bidang pendidikan
AnTV 2004, Hero of Asia Award by Time Magazine 2004, Kartini Indonesia Award
2005, Young Global Leader Hoonorees 2009, dan banyak lagi (Metrotvnews.com,
05/04/2010).
Rabu, 09 Mei 2012
Education in the Republic of Ireland
The levels
of education in Ireland are primary, secondary and higher (often
known as "third-level") education. In recent years further education has grown
immensely. Growth in the economy since the 1960s has driven much of the
change in the education system. Education in Ireland is free at all levels,
including college (university), but only for students applying from the European Union. For Universities
there are Student Services Fees (up to €2,000 in 2011) which students are
required to pay on registration, to cover examinations, insurance and
registration costs.
The Department
of Education and Skills, under the
control of the Minister
for Education and Skills, is in
overall control of policy, funding and direction, whilst other important
organisations are the National
Qualifications Authority of Ireland, the Higher Education
Authority, and on a local level the Vocational
Education Committees are the
only comprehensive system of government organisation. There are many other
statutory and non-statutory bodies which have a function in the education system.
The current Minister for Education is Ruairi Quinn.
All children must receive compulsory
education between the ages of six and fifteen years, and all children up to the
age of eighteen must complete the three years of post-primary. The Constitution of Ireland allows this education to be provided in the
home; this has caused much legal wrangling for years as to the minimum
standards required for home education since the constitution does not
explicitly provide for the State to define these minimum standards.
In 1973 the requirement to pass the Irish language in order to
receive a second-level
certificate was dropped although a student attending a school which
receives public money must be taught the language. Certain students may get an
exemption from learning Irish; these include students who have spent a
significant period of time abroad or students with a learning difficulty.
English is the primary medium of instruction at all levels, except in Gaelscoileanna: schools in
which Irish is the working language and which are increasingly popular.
Universities also offer degree programmes in diverse disciplines, taught mostly
through English, with a few in Irish. Some universities also offer some courses
partly through other languages such as French, German or Spanish.
Education is compulsory for all
children in Ireland from the ages of six to 16 or until students have completed three years of second level
education and including one sitting of the Junior Certificate examination
although it is most common to start primary education aged four or five.
Sabtu, 28 Mei 2011
Guru, Tanpa Tanda Jasa? (Konteks Profesionalisme Guru Diambang Krisis)
Layakkah guru dipandang sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang sangat anggun dilambangkan dalam lagu himne guru yang seringkali dikumandangkan pada hari pendidikan nasional. Peringatan hari pendidikan nasional 2 Mei masih sangat kental terasa dimana menjadi momentum bagi seluruh komponen bangsa untuk merefleksi kembali pemikiran-pemikiran besar Ki Hajar Dewantara dalam memajukan bangsa ini melalui pendidikan. Beliau memang tidak sendirian berjuang menanamkan jiwa merdeka bagi rakyat melalui bidang pendidikan. Namun tak diragukan lagi bahwa kecerdasan, keteladanan dan kepemimpinannya telah menghantarkan beliau sebagai tokoh pendidikan yang diagung agungkan karyanya. Sosok seperti itulah yang sekarang ini sangat dirindukan oleh bangsa Indonesia guna memajukan pendidikan nasional Indonesia.
Senin, 18 April 2011
Kau Renggut Hak Kami ; Penyalahgunaan Anggaran Pendidikan
Oleh Reski Wati Salam
Anggota LPM Penalaran UNM
Saat ini, pendidikan sudah menjadi kebutuhan primer manusia. Pendidikan bermaksud membantu manusia untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan merupakan tombak yang dapat memanusiakannya. Ibarat biji jeruk, bagaimanapun buruknya jika ditanam dengan baik pasti akan tumbuh menjadi pohon jeruk yang dicari-cari buahnya oleh konsumen.
Pendidikan juga merupakan salah satu kiblat keberhasilan pembangunan nasional. Oleh sebab itu, negara-negara di dunia terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan mayarakatnya, termasuk Indonesia. Demi memenuhi ambisi tersebut, pemerintah Indonesia telah menaikkan anggaran pendidikan dari tahun ketahun yaitu pada tahun 2005, anggaran pendidikan mencapai Rp 25,8 triliun, tahun 2006, anggaran pendidikan naik menjadi Rp 40,4 triliun, tahun 2007 naik menjadi Rp 44,3 triliun. Kemudian tahun 2008 meningkat menjadi Rp 49,7 triliun, dan tahun 2009 menjadi Rp 61,5 triliun atau sekitar 20 persen dari total anggaran APBN. Kendati demikian, anggaran pendidikan tersebut ternyata belum cukup untuk mensejahterakan dunia pendidikan karena adanya pihak-pihak tertentu yang tega memangkas anggaran pendidikan.
Asumsi bahwa adanya pihak-pihak nakal tersebut dapat dilihat dalam pemaparan Direktur Pusat Kajian FISIP Universitas Indonesia (UI) Ida Ruwaida di sela-sela jumpa pers yang ditulis dalam surat kabar yang ku baca tadi pagi. Dalam pemaparannya menyatakan sekitar 30 persen dari total anggaran pendidikan justru dialokasikan untuk operasional birokrasi, dan sedikit yang dialokasikan untuk kepentingan pendidikan.
Miris rasanya mengetahui hal tersebut namun perih itu tentu saja akan terus bertambah karena sebenarnya masalah penting dalam anggaran pendidikan bukan hanya dalam hal penggunaan anggaran tapi juga bermasalah dalam hal mekanisme distribusi anggaran pendidikan.
Adanya ketidakjelasan mekanisme distribusi anggaran pendidikan mengakibatkan pendidikan di Indonesia terus mengalami kelumpuahan meskipun anggaran pendidikan ditingkatkan setiap tahunnya. Bagaimana mungkin kita bermimpi memperoleh kejelasan mekanisme distribusi anggaran pendidikan sedangkan beberapa wilayah di Indonesia tidak memiliki data base yang dapat memetakan jumlah sekolah yang layak menerima bantuan. Bagaimana bisa mendistribusikan sedangkan tujuannya saja belum jelas!. Lebih lanjut, pemerintah juga kurang transparan dalam penggunaan anggarannya. Depdiknas kerap menggunakan alasan klasik untuk menghambat warga yang mau terlibat dalam penyusunan maupun pengawasan anggaran pendidikan.
Ketidakjelasan dan ketidak adilan tersebut terus meludahi Tut Wuri Handayani. Contoh ketidak adilan tersebut bahkan sempat saya saksikan ketika teman saya yang seharusnya memperoleh beasiswa selama delapan semester hanya mendapatkan beasiswa selama satu semester. Semester berikutnya terhenti entah mengapa. Pegawai yang mengurus hal tersebut pun ikut menjahit mulut.
Tribuntimur.com juga mencatat bahwa anggaran pendidikan 2011 sebesar Rp289 miliar untuk Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), sementara, kebijakan pemerintah ini mengusik ketidakadilan hak rakyat miskin, karena mengalokasikan Rp250 miliar untuk sekolah bertaraf nasional. Hal tersebut menunjukkan pemerintah telah mencoreng sendiri mukanya karena melakukan pemborosan. Anggaran dipuaskan kepada masyarakat yang umumnya telah kaya di kelas tersebut.
Permasalahan-permasalahan tersebut sebenarnya sudah berlarut-larut terjadi dan telah merugikan banyak pihak khususnya pelajar sehingga harus dicarikan solusi dan jalan keluarnya. Oleh kerena itu persoalan mengenai anggaran pendidikan ini jangan dijadikan sekedar wacana saja. Harusnya ada keberanian penerapan hukum sehingga pihak-pihak yang berlaku curang terhadap anggaran pendidikan takut mengulangi perbuatannya.
Langganan:
Postingan (Atom)