1. Matriks Ketetanggaan (adjacency
matrix)
2. Matriks Bersisian (incidency
matrix)
3. Senarai Ketetanggaan (adjacency
list)
1.
Matriks
Ketetanggaan (adjacency matrix)
A = [aij],
aij = 1, jika simpul i dan j
bertetangga
aij
= 0, jika simpul i dan j
tidak bertetangga
2. Matriks Bersisian (incidency matrix)
Matriks bersisian dapat
digunakan untuk merepresentasikan graf yang mengandung sisi ganda
A = [aij],
aij = 1, jika
simpul i bersisian dengan sisi j
aij = 0,
jika simpul i tidak bersisian dengan sisi j
Kelemahan
matriks ketetanggaan adalah bila graf memiliki jumlah sisi relatif sedikit,
karena matriksnya bersifat jarang, yaitu banyak mengandung elemen nol. Ditinjau
dari implementasinya di dalam komputer, kebutuhan ruang memori untuk matriks
jarang boros karena komputer menyimpan elemen nol yang tidak perlu. Senarai
ketetanggaan mengenumerasi simpul-simpul yang bertetangga dengan setiap simpul
di dalam graf
GRAPH ISOMORFIK (ISOMORPHIC
GRAPH)
n
Dua buah graph yang sama tetapi secara geometri berbeda disebut graph
yang saling isomorfik.
n
Dua buah graph, G1 dan G2 dikatakan isomorfik jika terdapat
korespondensi satu-satu antara simpul-simpul keduanya dan antara sisi-sisi
keduaya sedemikian sehingga hubungan kebersisian tetap terjaga.
n
Dengan kata lain, misalkan sisi e bersisian dengan simpul u
dan v di G1, maka sisi e’ yang berkoresponden di G2
harus bersisian dengan simpul u’ dan v’ yang di G2.
n
Dua buah graph yang isomorfik adalah graph yang sama, kecuali penamaan
simpul dan sisinya saja yang berbeda.
Ini benar karena sebuah graph dapat digambarkan dalam banyak cara.
Dari definisi graph isomorfik dapat dikemukakan
bahwa dua buah graph isomorfik memenuhi ketiga syarat berikut
1. Mempunyai jumlah simpul yang sama.
2. Mempunyai jumlah sisi yang sama
3. Mempunyai jumlah simpul yang sama berderajat tertentu
Ketiga syarat ini ternyata belum cukup menjamin. Pemeriksaan secara
visual perlu dilakukan.
Defenisi 8.17. Graf yang dapat
digambarkan pada bidang datar dengan sisi-sisi yang tidak saling memotong (
bersilangan ) disebut sebagai graf planar, jika tidak, maka ia disebut graf tak
planar.
Perlu
diperhatikan bahwa belum tentu suatu
graf yang secara kasat mata terlihat sisi-sisinya saling berpotongan tidak
planar. Graf tersebut mungkin saja planar, karena graf tersebut dapat digambarkan
kembali dengan cara berbeda yang sisi-sisinya tidak saling berpotongan.
Contoh 8.31
Graf K4 adalah graf planar, biasanya digambarkan dengan sisi yang bersilangan seperti ditunjukkan pada Gambar berikut. Kita dapat menggambarkan graf itu kembali tanpa ada sisi-sisi yang berpotongan, seperti pada gambar berikut. K5 pada gambar bukan graf planar.
Graf planar yang
digambarkan dengan sisi-sisi yang tidak saling berpotongan disebut graf bidang (plane graph). Pada gambar 8.46, ketiga buah graf adalah graf
planar, tetapi graf(a) bukan graf bidang, sedangkan graf (b) dan (c) adalah
graf bidang. Ketiga graf ini adalah isomorfik. Untuk selanjutnya, kita tetap
menggunakan istilah graf planar baik untuk graf yang dapat digambar (ulang)
pada bidang datar tanpa ada sisi-sisi yang berpotongan maupun graf yang memang
sudah tergambar tanpa sisi-sisi yang berpotongan (graf bidang)
Sisi-sisi pada graf planar membagi
bidang menjadi beberapa wilayah (region)
atau muka (face). Jumlah wilayah pada
graf planar dapat dihitung dengan mudah.
Rumus
Euler
Jumlah wilayah (f) pada graf planar
sederhana juga dapat dihitung dengan rumus Euler sebagai berikut :
n – e + f = 2
yang dalam
hal ini,
f = jumlah wilayah
e = jumlah sisi
n = jumlah simpul
Contoh. Graf K3,3 pada Gambar 6.43(a) memenuhi ketidaksamaan e£ 2n – 6, karena
e = 9, n = 6
9
£ (2)(6) – 4 = 8 (salah)
yang berarti K3,3 bukan graf planar.
TeoremaKuratoswki
Berikut
ini diberikan teorema dari Kuratowski yang memungkinkan kita menentukan dengan
tegas keplanaran suatu graf.
Dalam
literatur tentang graf, dikenal dua buah graf tidak-planar yang khusus yaitu graf Kuratowski, setelah
matematikawan Polandia, Kasimir Kuratowski, menemukan sifatnya yang unik [
DE074 ]
1. Graf Kuratowski pertama, yaitu graf
lengkap yang mempunyai lima buah simpul (K5), adalah graf tidak planar.
2. Graf Kuratowski Kedua, yaitu graf
terhubung teratur dengan 6 buah simpul
dan 9 buah sisi (K3,3) adalah graf tidak planar.
Sifat graf Kuratowski adalah:
1.
Kedua
graf Kuratowski adalah graf teratur.
2.
Kedua
graf Kuratowski adalah graf tidak-planar
3.
Penghapusan
sisi atau simpul dari graf Kuratowski menyebabkannya menjadi graf planar.
4.
Graf
Kuratowski pertama adalah graf tidak-planar dengan jumlah simpul minimum, dan
graf Kuratowski kedua adalah graf tidak-planar dengan jumlah sisi minimum.
TEOREMA
Kuratowski. Graf G bersifat planar jika dan
hanya jika ia tidak mengandung upagraf yang sama dengan salah satu graf
Kuratowski atau homeomorfik (homeomorphic)
dengan salah satu dari keduanya.
GRAF DUAL
Misalkan kita mempunyai sebuah graf
planar G yang direpresentasikan sebagai graf bidang. Kita dapat membuat suatu
Graf G* yang secara geometry merupakan dual dari graf planar tersebut dengan
cara sebagai berikut :
- Pada setiap wilayah f di G
buatlah sebuah simpul v* yang merupakan symbol untuk G
- Untuk setiap sisi e di G, tariklah sisi e* ( yang menjadi sisi
untuk G* ) yang memotong sisi e tersebut. Sisi e* menghubungkan dua buah
simpul v1* dan v2*
yang berada di dalam muka ƒ1 dan ƒ2
yang dipisahkan oleh sisi e di G
Sebuah graf mempunyai dual
hanya jika graf tersebut planar. Salah Satu aplikasi graf dual yang penting
adalah untuk merepresentasikan peta (map). Setiap peta pada bidang datar
terdiri dari sejumlah wilayah (region ).
LINTASAN
DAN SIRKUIT EULER
n
Lintasan Euler ialah lintasan yang melalui
masing-masing sisi di dalam graph tepat satu kali.
n
Sirkuit Euler ialah sirkuit yang melewati
masing-masing sisi tepat satu kali.
n
Graph yang mempunyai sirkuit
Euler disebut graph Euler (Eulerian graph). Graph yang mempunyai
lintasan Euler dinamakan juga graph semi-Euler (semi-Eulerian graph).
Teorema Lintasan dan Sirkuit Euler
n
Graph tidak berarah memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika terhubung
dan memiliki dua buah simpul berderajat ganjil atau tidak ada simpul berderajat
ganjil sama sekali
n
Graph tidak berarah G adalah graph Euler (memiliki sirkuit Euler)
jika dan hanya jika setiap simpul berderajat genap.
n
(Catatlah bahwa graph yang memiliki sirkuit Euler pasti mempunyai
lintasan Euler, tetapi tidak sebaliknya)
n
Graph berarah G memiliki sirkuit Euler jika dan hanya jika G
terhubung dan setiap simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama. G
memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap
simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama kecuali dua simpul, yang
pertama memiliki derajat-keluar satu lebih besar derajat-masuk, dan yang kedua
memiliki derajat-masuk satu lebih besar dari derajat-keluar.
LINTASAN DAN SIRKUIT HAMILTON
n
Lintasan
Hamilton
ialah lintasan yang melalui tiap simpul di dalam graph tepat satu kali.
n
Sirkuit
Hamilton
ialah sirkuit yang melalui tiap simpul di dalam graph tepat satu kali, kecuali
simpul asal (sekaligus simpul akhir) yang dilalui dua kali.
n
Graph yang memiliki sirkuit Hamilton dinamakan graph Hamilton,
sedangkan graph yang hanya memiliki lintasan Hamilton disebut graph
semi-Hamilton.
Teorema
Lintasan dan Sirkuit Hamilton
n
Syarat cukup (jadi bukan syarat perlu) supaya graph sederhana G
dengan n (³ 3) buah simpul adalah graph Hamilton ialah bila derajat tiap simpul
paling sedikit n/2 (yaitu, d(v) ³ n/2 untuk setiap simpul
v di G).
n
Setiap graph lengkap adalah graph Hamilton
n
Di dalam graph lengkap G dengan n buah simpul (n ³ 3), terdapat (n - 1)!/2
buah sirkuit Hamilton.
n
Di dalam graph lengkap G dengan n buah simpul (n ³ 3 dan n ganjil), terdapat (n
- 1)/2 buah sirkuit Hamilton yang saling lepas (tidak ada sisi yang
beririsan). Jika n genap dan n
³ 4, maka di dalam G terdapat (n - 2)/2 buah sirkuit Hamilton yang
saling lepas.
Contoh : (Persoalan pengaturan tempat duduk). Sembilan
anggota sebuah klub bertemu tiap hari untuk makan siang pada sebuah meja
bundar. Mereka memutuskan duduk sedemikian sehingga setiap anggota mempunyai
tetangga duduk berbeda pada setiap makan siang. Berapa hari pengaturan tersebut
dapat dilaksanakan?
Jumlah pengaturan tempat duduk yang berbeda adalah (9 - 1)/2 = 4.
v
Lintasan dan
Sirkuit Hamilton/ Euler
n
Beberapa graph dapat mengandung sirkuit Euler dan sirkuit Hamilton
sekaligus, mengandung sirkuit Euler tetapi tidak mengandung sirkuit Hamilton,
mengandung sirkuit Euler dan lintasan Hamilton, mengandung lintsan Euler maupun
lintasan Hamilton, tidak mengandung lintasan Euler namun mengandung sirkuit
Hamilton, dan sebagainya!).
n
Graph (a) mengandung sirkuit Hamilton maupun sirkuit Euler
n
graph (b) mengandung sirkuit Hamilton dan lintasan Euler (periksa!).
Beberapa Aplikasi Graf
a. Lintasan Terpendek (Shortest Path)
n
graf berbobot (weighted graph),
n
lintasan terpendek: lintasan yang memiliki total bobot minimum.
Contoh aplikasi:
n
Menentukan jarak terpendek/waktu tempuh tersingkat/ongkos termurah antara dua buah kota
n
Menentukan waktu tersingkat pengiriman pesan (message) antara dua
buah terminal pada jaringan komputer.
Terdapat beberapa jenis persoalan lintasan
terpendek, antara lain:
n
Lintasan terpendek antara dua buah simpul tertentu.
n
Lintasan terpendek antara semua pasangan simpul.
n
Lintasan terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain.
n
Lintasan terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul
tertentu.
==>
Di dalam kuliah ini kita memilih jenis persoalan 3.
n
Uraian persoalan
n
Diberikan graf berbobot G = (V, E) dan sebuah simpul
a. Tentukan lintasan terpendek dari a ke setiap simpul lainnya di
G. Asumsi yang kita buat adalah bahwa semua sisi berbobot positif.
Algoritma
Dijkstra
Merupakan Algoritma menentukan lintasan terpendek
yang terkenal.
Properti
algoritma Dijkstra:
1. Matriks ketetanggaan M[mij]
mij
= bobot sisi (i, j)
(pada graf tak-berarah mij = mji )
mii
= 0
mij
= ¥, jika tidak ada sisi dari simpul i ke simpul j
2. Larik S = [si] yang
dalam hal ini,
si
= 1, jika simpul i termasuk ke dalam lintasan terpendek
si
= 0, jika simpul i tidak
termasuk ke dalam lintasan terpendek
3. Larik/tabel D = [di]
yang dalam hal ini,
di
= panjang lintasan dari simpul awal s ke simpul i
wah masih bingung sebenarnya tentang representasi graph, ijin nyimak saja deh yaa, hihihi
BalasHapusthanks, nice shared :) be success!
BalasHapus