Rabu, 25 Desember 2013

IQ, EQ dan SQ dalam Membangun Kehidupan yang Sukses



Kegiatan belajar mengajar dalam proses pendidikan sangat berperan penting dalam berhasil atau tidaknya hasil yang dicapai. Untuk mencapai output yang baik maka ada perencanaan yang baik pula. Sebelum kita membuat perencanaan yang baik maka kita perlu tau potensi manusia sebagai makhluk paling cerdas dan kompleks di muka bumi itu apa saja khususnya ditinjau dari segi pendidikan.

faktor utama permasalahan dalam sistem pendidikan nasional saat ini adalah, hanya berorientasi pada satu dimensi kecerdasan saja yaitu kecerdasan intelektual (IQ) sedangkan dimensi kecerdasan yang lain di marginalkan. Anak-anak yang menonjol dalam kemampuan ini dianggap pintar akibatnya siswa lebih cenderung menghafal dan  tidak mau memahami lebih tentang apa yang disampaikan oleh gurunya. Sedangkan anak-anak yang memiliki kelebihan dalam seni kepemimpinan, hubungan sosial sering diabaikan atau dianggap tidak pintar.

Pandangan seperti diatas merupakan pandangan yang sudah lama. Trobosan mutakir dalam bidang neoroseion, bidang studi kecerdasan menunjukkan bahwa IQ bukan jaminan kesuksesan hidup. Tidak sedikit siswa dengan IQ tinggi yang sukses dalam studi tapi kurang berhasil dalam karir pekerjaan. Untuk menapak tangga karir, ada sejumlah unsur lain yang lebih berperan, misalnya seberapa jauh seseorang bisa bekerja dalam tim, seberapa bisa ia menenggang perbedaan dan seberapa baik ia berkomunikasi dan menangkap bahasa tubuh orang lain. Kemampuan itu diperoleh dari EQ (kecerdasan emosional) dan SQ (kecerdasan spritual). Unsur tersebut memang tidak termasuk dalam tes kemampuan saat mencari pekerjaan tapi penting dalam menapak tangga karir. Kehidupan yang bisa dikatakan sukses dan utuh adalah kehidupan yang memberdayakan potensi fisik, rasio, emosi dan spiritual dalam diri kita.

Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa kecerdasan emosi memiliki peran yang jauh lebih significant dibanding kecerdasan intelektual (IQ). Kecerdasan otak (IQ) barulah sebatas syarat minimal meraih keberhasilan, namun kecerdasan emosilah yang sesungguhnya mengantarkan seseorang menuju puncak prestasi.


EQ adalah istilah yang dipopulerkan oleh Daniel Goleman. Ia menyatakan bahwa setiap manusia memiliki dua potensi pikiran, yaitu pikiran rasional dan pikiran emosional. Pemikiran rasional digerakkan oleh kemampuan intelektual (IQ), sedangkan pikiran emosional digerakkan dengan emosi (EQ).

EQ merupakan serangkaian kemampuan mengontrol dan menggunakan emosi, serta mengendalikan diri, semangat, motivasi, empati, kecakapan sosial, kerja sama, dam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sedangkan SQ  muncul untuk melengkapi IQ dan EQ yang ada di diri setap orang. SQ adalah kecerdasan yang berperan sebagai landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi dalam diri kita. Jadi IQ, EQ, dan SQ pada diri setiap orang mampu secara proposional bersinergi, menghasilkan kekuatan jiwa raga yang penuh keseimbangan.
.

0 komentar:

Posting Komentar